Turunkan Stunting, Bupati Simalungun: Segera Konsep dan Eksekusi

    Turunkan Stunting, Bupati Simalungun: Segera Konsep dan Eksekusi
    Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH, MM, Wakil Bupati Simalungun H. Zonni Waldy, S,sos, MM, Nyonya Radiapoh Hasiholan Sinaga Ratnawati Sidabutar dan Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak

    SIMALUNGUN - Guna mendukung percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga menyampaikan untuk menekan angka Stunting diperlukan kerja sama yang baik antar stakeholder dan para Ibu rumah tangga hingga ke tingkat Nagori dan sampai ke Dusun-Dusun 

    Selain kerja sama yang baik "Untuk menurunkan stunting juga diperlukan program kerja yang terencana dengan konsep yang terjangkau dan kemudian harus segera laksanakan ( eksekusi ), " Ujar Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, usai membuka rembuk Stunting Tahun 2022 di Niagara Hotel, Senin ( 30/05/202 )

    Bupati Simalungun dalam arahan dan bimbingan juga meminta seluruh Kepala Desa sebagai garda terdepan untuk menanggulangi stunting di desa masing-masing, dikarenakan Kepala Desalah yang mengetahui secara jelas kondisi kesehatan dan lingkungan masyarakat sekitar

    Radiapoh Hasiholan Sinaga juga berpesan agar dinas terkait bekerjasama dengan pemerintahan Desa dalam menangani stunting dengan cara memberikan sosialisasi kepada masyarakat sehingga mampu memenuhi asupan gizi yang bersumber dari tanaman yang dapat diolah masyarakat sendiri dari lingkungan rumah

    Sementara itu, Wakil Bupati Simalungun. Haji Zonny Waldi, Sos, MM menyampaikan, bahwa 43.000 balita se-Simalungun, 915 orang diantarnya terindikasi mengalami stunting atau tidak sesuai dengan pertumbuhan tinggi badan dengan umurnya.

    "Kita berharap seluruh instansi pemerintahan mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga ke pemerintahan Desa harus bersinergi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Simalungun hingga dibawah 14 persen pada tahun 2024, "Ujar Zonny Waldi didampingi Kepala Dinas Kesehatan Simalungun Edwin Simanjuntak

    Sementara Prof Dr Albiner Siagian, M, si yang menjadi Narasumber Dalam peparanya meminta Pemerintah Pemkab Simalungun agar memusatkan perhatianya untuk menanggulangi stunting dengan memberikan sosialisasi memanfaatkan lingkungan dengan menanam tanaman yang memiliki asupan gizi tinggi seperti daun singkong, ubi jalar dan telur yang dapat mencegah stunting sejak dini.

    Dijelaskan Albiner, anak yang menderita stunting memiliki IQ rata-rata 11 poin lebih rendah dari IQ anak yang tubuhnya normal dan lebih beresiko menderita penyakit degenaratif saat dewasa kelak, " Harap Prof Dr Albiner Siagian 

    Prof Dr Albiner Siagian juga menyarankan agar pemerintahan dan instansi terkait di Simalungun bersinergi dalam satu tujuan untuk percepat penanganan dan penanggulangan stunting saat ini, dimulai dari bayi dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun sehingga persentase penanganan stunting dapat tercapai dibawah 14 persen ketika dievaluasi 2024.

    Acara rembuk stunting tersebut juga dirangkai dengan Penandatanganan komitmen bersama penanggulangan dan pencegahan stunting dan acara dibuka ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga didampingi Wakil Bupati Simalungun H. Zonni Waldy dan Nyonya Radiapoh Hasiholan Sinaga Ratnawati Sidabutar ( Karmel )

    Simalungun
    Karmel

    Karmel

    Artikel Sebelumnya

    Usai Bongkar Muatan, Supir Warga Aek Loba...

    Artikel Berikutnya

    Ketua TP-PKK Kabupaten Simalungun Serahkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Polri Lakukan Asistensi ke Polda Jateng 
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha

    Ikuti Kami